Masyarakat tidak menyangka, perusahaan dari es krim Aice PT Alpen Food Industry yang populer belakangan ini ternyata mempunyai masalah serius dengan buruhnya. Rasa yang bisa bersaing dengan brand lain dan harga yang lebih murah, membuat es krim tersebut sangat digemari oleh anak sekolahan. Bahkan Aice sendiri pernah menjadi sponsor Asean Games tahun 2018 yang pada saat itu Indonesia menjadi tuan rumah dari event tersebut.
Sejak tanggal 22 Februari 2020, 600 buruh Aice melakukan mogok kerja dan ramainya tagar Boikot Aice bertebaran di dunia maya. Hal ini dimulai dengan utas/thread dari sebuah akun dengan username @sherrrinn. Ia membeberkan hal-hal yang dianggap merupakan pelanggaran Aice terhadap buruh.
Hal yang dikeluhkan oleh para buruh yaitu:
- Sistem target kerja yang berlebihan.
- Upah murah.
- Penggunaan sistem buruh kontrak.
- Ketidakadilan bagi buruh perempuan yang bekerja sampai malam.
- Pemotongan gaji yang sangat besar.
- Pembuangan limbah yang buruk.
Pada gambar dibawah ini adalah peraturan terkait potongan gaji untuk buruh yang nominalnya juga sangat besar.
Sumber Twitter @Sherrrinn
Semenjak tahun lalu, telah terjadi 20 kasus kematian bayi yang baru lahir maupun keguguran karena buruh perempuan bekerja hingga malam hari. Hal ini terjadi karena kondisi ibu hamil yang sangat rentan dan terlalu lelah dipaksa bekerja. Dan buruh yang baru melahirkan bahkan tidak diperbolehkan menemui suami atau bayinya sehingga hal tersebut menyebabkan kematian bagi bayi yang baru lahir tersebut.
Pihak Aice sendiri telah memberikan tanggapan atas aksi mogok ini dan juga membantah tuduhan bahwa es krim hasil produksi mereka tercemar. Namun tanggapan netizen dan buruh terus berkembang di dunia maya. Para buruh tidak gentar memperjuangkan hak mereka atas ketidak adilan ini.
Bagaimana tanggapan kalian? Apakah kalian juga penggemar es krim ini?
*Tulisan ini adalah informasi yang saya rangkum dari media berita yang saya baca dan juga tanggapan di sosial media. Jangan sungkan untuk menegur saya jika ada kesalahan dalam memuat fakta.